Kinerja Dan Prospek Bandara Juanda

Liputan Dialog Prospektif Bisnis bersama Enciety Business Consult

SSFM 100 19/10/12

Pemandu: Drs. Kresnayana Yahya, MSc., CEO Enciety Business Consult

Pertumbuhan penumpang pesawat udara di Bandara Juanda pada 2012 ini mencapai 15%. Akan tetapi, pertumbuhan ini tidak diimbangi dengan kenaikan pergerakan pesawat udara yang hanya 7-8%. Peningkatan jumlah penumpang ini didominasi keberangkatan domestik. Inilah yang mengakibatkan problem utama Bandara Junda, yaitu kapasitas terminal yang tak lagi mencukupi. Terminal yang semula dibangun untuk 6,5 juta orang, kini harus menampung 9,8 juta orang (per Agustus 2012). Akibat dari umpelan (tumpukan : red) orang sebanyak ini tentu berpotensi menjadikan level of services bandara menurun. Harus ada program untuk mengatasi kemungkinan keluhan dari konsumen.

Tidak dipungkiri, banyak orang merasa lalu lintas udara kini sudah menjadi moda transportasi yang paling efisien untuk melakukan kegiatan bisnis dan pemerintahan. Tidak hanya untuk kalangan atas saja, pesawat udara kini juga sudah dimanfaatkan oleh lapisan masyarakat lainnya. Everyones Can Fly, begitu mottonya. Saat ini orang tidak lagi berpikir panjang soal harga, waktu, dan lain-lain. Bahkan menurut Kresnayana, ramainya geliat ekonomi salah satunya bisa dilihat di bandar udara.

Untuk mengantisipasi meledaknya jumlah penumpang, beberapa hal sudah dan akan dilakukan oleh PT Angkasa Pura I selaku pengelola Bandar Udara Internasional Juanda. Salah satunya adalah merenovasi terminal lama yang rencananya akan kembali dioperasikan awal 2013 nanti. Selain itu, di Bandara tersibuk nomor 2 di dunia untuk kategori single runway ini juga akan dibangun rapid exit taxiways baru yang diharapkan bisa menampung 3 movement lagi dalam 1 jam. Pengerjaan ini akan dirampungkan tahun depan.

Demi menambah kenyamanan para penumpang, pihak bandara juga akan memberikan edukasi seputar aturan merokok di bandara. Khusus masalah ini, kendalanya adalah belum ditemukannya perda setempat yang membahas masalah larangan merokok di tempat umum. Langkah yang bisa dilakukan hanyalah mengedukasi, yaitu menghimbau para penumpang/penjemput/pengantar yang merokok untuk pindah ke area merokok. Untuk kepentingan ini, telah disiapkan 4 area merokok dan tenaga dari security. Rencananya, ke depan jgua akan memanfaatkan tenaga Sales Promotion Girls agar perokok lebih mudah diarahkan.

Yang jauh lebih penting dari semua itu adalah wacana untuk melakukan studi tentang bandara baru di Surabaya ini. Sudah ¼ dari penduduk Surabaya adalah pengguna jasa pesawat udara. Juanda tentu akan mencapai kapasitas maksimumnya suatu saat nanti, oleh karena itu keberadaan bandara baru adalah hal yang mutlak harus dipikirkan. Keamanan, kenyamanan, dan keselamatan adalah nomor satu. (harymega)

[disunting lagi di enciety.com]

image

Tinggalkan komentar